Anak... adalah titipan Tuhan yang harus benar-benar kita didik dengan baik |
Setripnya
dua, Mas. Tapi yang satu agak kabur. Sms saya pada suami tertanggal 20 Mei 2013 kemarin. Hari
itu pertama kalinya seorang Retno berkenalan dengan apa yang dinamakan Tespek.
Saya baru saja menikah pada 8 April 2013. Sepuluh hari selepas menikah, tanggal
18 April saya menstruasi seperti bulan-bulan sebelumnya. Setelah itu semua
berjalan seperti biasa, selayaknya pengantin baru yang tengah menikmati indahnya
bunga-bunga cinta hehehe. Ehh, bulan depannya… tanggal 18 Mei saya tak kunjung
mendapat tamu bulanan. Aneh, biasanya tanggal menstruasi tak pernah mundur,
malah seringnya justru maju dua atau tiga hari. ‘Curiga’ ada sesuatu yang di
luar kebiasaan… juga karena merasakan ada perubahan yang aneh pada badan saya,
lemes, letih, lesu, sering buang air kecil, suhu tubuh pun terasa lebih hangat
dari biasanya. Deg… mendadak saya pun
mulai ‘mengaharapkan’ sesuatu, berekspektasi sesuatu yang lebih. Tanpa menunggu
lama, saya mulai mencari jawaban dari ‘kejanggalan’ yang di luar kebiasaan itu.
Saya browsing internet. Tanya pada Mbah Google tentang tanda-tanda perempuan
yang tengah hamil muda. Dan benar saja, jawaban Mbah Google relatif sama dengan
kondisi yang tengah saya alami. Kata Mbah Google tanda-tanda hamil muda itu : Payudara
bengkak dan lembut. Mudah lelah. Mual. Terlambat haid. Perubahan mood. Buang
air kecil makin sering. Kram perut. Munculnya flek. Pusing. Naiknya temperatur basal
tubuh. Nah looh… banyak yang sama dengan saya kan? Saya juga ngerasain lemes,
letih, lesu. Saya juga jadi sering buang air kecil. Suhu tubuh saya juga lebih
hangat dari biasanya. Saya juga terlambat haid. Nah looh... kecurigaan pun semakin besar saja.
Dengan harap-harap cemas, akhirnya tanggal 20 Mei 2013 saya melakukan tes
kehamilan sendiri menggunakan tespek. Dan hasilnya sangat membahagiakan. Dua
setrip, yang berarti positif !! Walau setrip yang satu nggak jelas sich, agak
kabur. Saking senangnya, saya pun langsung sms suami yang ketika itu tengah
bekerja. Mendapati sms saya tadi, suami langsung membalas : ‘Positif
dong Yank. Fanta di kulkas dibuangi ajah, jangan minumin fanta lagi
ya...ibu hamil kan nggak baik minum soft drink.’
Begitulah
cerita pertama perjalanan kami menjadi seorang calon Ayah dan calon Ibu.
Romansa itu terasa benar. Belum lahir aja calon buah hati kami ini sudah
membuat Ayah dan Ibunya norak. Kami melakukan tespek sampai empat kali lhoo
hehehe. Karena hasil yang kemarin setripnya agak kabur, keesokan harinya suami
beli tespek lagi. Dan hasilnya tetap sama, dua setrip, tapi yang satu agak
kabur. Kami pun kembali harap-harap cemas, antara yakin dan tak yakin. Terlebih
mendengar cerita seorang teman yang katanya pernah mengalami hamil semu, tespek
positif, tidak menstruasi, tapi ternyata di dalam rahimnya tidak ada janin yang
berkembang. Jangan terlalu ngarep dulu ya Yank…Kita kan nikahnya masih baru, masih
banyak kesempatan. Begitu kata suami, khawatir saya terlalu berharap. Ingin
dapat kepastian, seminggu kemudian kami kembali membeli tespek, dua sekaligus
hehehe, dengan merk yang berbeda, sekedar ingin membandingkan hasilnya. Uppss…
kali ini hasilnya oke lho. Sangat memuaskan. Dua setrip dan sangat jelas. Kami sangat kegirangan. Sehari, dua hari, tiga hari berlalu. Tapi... dirasa-rasa ada lagi sesuatu yang kurang. Sampai sejauh ini saya tidak mengalami apa itu yang dinamakan morning sickness.
Saya nggak pernah mual-mual. Saya nggak pernah muntah-muntah. Hmm… kecemasan
itu kembali melanda. Takut mengalami seperti yang dialami teman, hamil semu.
Lagi-lagi demi mendapatkan kepastian, kami pun bergegas pergi ke Bidan memastikan hamil tidaknya. Ternyata, hanya dengan pengamatan sekilas
saja (saking sudah berpengalamannya kalee ya)…Bidan sudah bisa memastikan
bahwa saya memang benar-benar hamil. Hanya dengan meraba perut dan melihat
kondisi payudara. Tapi, karena ingin lebih yakin lagi seminggu kemudian kami pergi ke dokter kandungan. Saya diUSG untuk melihat apakah benar
di rahim ini benar-benar ada janin yang sedang berkembang atau tidak. Saat itulah
saya mengalami pengalaman yang campur aduk nano-nano rasanya, antara takjub,
deg-degan, harap-harap cemas, bahagia, bercampur menjadi satu. Pertama kali
saya mengenal apa itu USG. Pertama kali saya melihat calon bayi saya, yang kala
itu masih sangat kecil baru seukuran biji kacang. Walaupun masih sangat kecil,
tapi kami sudah sangat bahagia, karena ternyata saya memang benar-benar hamil,
di rahim ini benar-benar sedang ada calon bayi yang tengah terus berkembang. Dari
dokter kami mendapat berbagai penjelasan seputar kehamilan. Apa-apa yang harus
dilakukan. Apa-apa yang harus dihindari. Dokter menegaskan trimester pertama
kehamilan adalah masa-masa rawan. Janin belum memiliki plasenta sehingga masih
sangat rawan keguguran. Harus sangat berhati-hati. Tidak boleh terlalu cape.
Tidak boleh angkat yang berat-berat. Tidak boleh terlalu stress. Harus lebih
banyak istirahat. Calon dedek bayi harus benar-benar dijaga.
Dokter juga menekankan bahwa trimester pertama adalah periode emas pembentukan
otak janin, jadi asupan gizi harus benar-benar terpenuhi. Asam folat adalah
asupan yang teramat sangat penting. Karena selain bisa membuat otak bayi
cerdas, asam folat juga mencegah terjadinya cacat pada janin. Di akhir
konsultasi dokter memberi resep vitamin ibu hamil untuk saya minum.
Hari-hari
selanjutnya lebih berwarna lagi. Saya mulai merasakan apa itu ‘mabok’ hamil muda.
Saat hamil muda tubuh mengalami perubahan besar-besaran secara hormon dan metabolisme. Produksi asam
lambung secara otomatis meningkat dari biasanya. Dan berhubung saya punya penyakit maag, menyebabkan produksi asam lambung semakin tambah membludag. Dampaknya maag saya kambuh. Asam lambung meningkat drastis...jadi sering
muntah. Tidak nafsu makan. Makanan jarang ada yang masuk... saya pun jadi sering mengalami pusing kepala. Wuuaah... pokoknya benar-benar ‘payah’ dech, kondisi saya, kala itu.
Di
kondisi payah itulah saya baru benar-benar membutuhkan kehadiran sosok seorang ibu. Setelah menikah saya dan suami memutuskan untuk hidup mandiri di
Jakarta, jauh dari orangtua, jauh dari sanak sodara. ‘Aduhh…pengen banget makan sop ayam
buatan si Mamah’, saat hamil muda itu saya mendadak kangen masakan ibu.
Pengen sop ayam buatan ibu. Pengen sayur bayam buatan ibu. Pengen opor ayam
buatan ibu. Tidak nafsu makan, membuat saya merasa bosan dengan masakan warung.
Kangen masakan rumahan. Mau masak sendiri nggak kuat, kepala sering ngglieng karena
pusing. Mau makan masakan warung rasanya udah bosen setengah mati. Sedikitnya asupan
makanan yang masuk membuat tubuh lama-kelamaan drop. Untung ada bubur
kacang ijo, makanan favorit saya dari dulu. Bubur kacang ijo inilah yang
sedikit menopang daya tahan tubuh saya.
Hmmm bener dech... kala
itu saya benar-benar galau. Saya ingat betul ucapan dokter, bahwa trimester
pertama kehamilan harus cukup asupan gizinya, karena otak bayi sedang dalam masa
pembentukan. Tapi di sisi lain tubuh ini seolah menolak semua makanan itu.
Sebenarnya… saya ingin sekali bisa makan beraneka macam makanan bergizi. Ingin
makan ayam. Ingin makan daging. Ingin makan ikan. Ingin makan telur. Ingin
makan kacang-kacangan. Ingin makan sayur-sayuran. Ingin makan buah-buahan. Ingin makan ini ingin makan itu... ingin makan semua… demi
kebaikan dedek bayi yang sedang saya kandung. Tapi apalah daya tubuh ini
menolaknya, semua makanan itu keluar lagi termuntahkan, sama sekali tidak
mau masuk. Perasaan takut dan merasa bersalah mulai menggelayuti hati ini, takut
terjadi sesuatu yang buruk pada perkembangan dedek bayi. Di tengah kegalauan
itu, tiba-tiba saya teringat ucapan dokter, bahwa asupan gizi dedek bayi juga
bisa didapat dari susu khusus ibu hamil. Asyiiikk… susu ibu hamil bisa menjadi
solusi nich !!
Romansa
‘mabok’ hamil muda hanya berlangsung sampai usia kandungan empat bulan. Setelah
itu semua serasa normal kembali. Maag nggak pernah kambuh lagi. Nggak
muntah-muntah lagi. Nggak pusing-pusing lagi. Nafsu makan kembali normal, saya pun sudah bisa makan beraneka makanan bergizi yang sangat baik untuk pertumbuhan calon bayi saya. Alhamdulillah, setelah itu, masa-masa kehamilan berjalan dengan mudah dan menyenangkan. Pada kondisi yang sudah kondusif itu saya dan
suami mulai mempersiapkan diri untuk menjadi calon Ayah dan calon Ibu yang baik.
Kami hunting berbagai artikel parenting di internet. Tanpa sengaja, suatu hari,
saya membaca salah satu artikel di internet yang menyebutkan bahwa sifat dan
karakter anak itu sudah bisa dibentuk sejak dari masa kandungan. Membaca artikel
tersebut saya langsung semangat 45 untuk mempraktekannya. Saya dan suami
bertekad untuk mendidik anak-anak kami kelak dengan baik. Dalam agama yang kami
anut, saya dan suami meyakini bahwa anak itu adalah titipan dari Allah SWT,
yang kelak akan dimintai pertanggungjawabannya. Di tangan seorang anaklah nasib
orangtuanya akan ditentukan, apakah akan masuk neraka, atau masuk ke dalam surga.
Pernah dalam ceramah seorang Ustad dikisahkan ada orangtua yang sangat baik
ibadah dan amal kebaikannya…namun ketika mereka hendak masuk ke dalam surga,
mendadak datang anaknya yang protes kepada Allah SWT, si anak tidak rela orangtuanya
masuk ke dalam surga, karena dia menilai bahwa orangtuanya itu hanya fokus beribadah untuk diri mereka sendiri sehingga lalai tidak mendidiknya
dengan baik, yang menyebabkan si anak terjerumus ke dalam jalan hidup yang kelam. Akhirnya
orangtua beserta anaknya itu sama-sama masuk ke dalam neraka. Hadouh… tragis
banget ya. Saya dan suami sangat tidak ingin kisah tragis itu menimpa kami.
Kami pun bertekad bagaimanapun caranya akan berusaha mendidik anak-anak kami
kelak sebaik-baiknya. Bahkan dimulai sejak dari masa kandungan.
Ada
cerita unik dari suami. Dulu, semasa suami masih dalam kandungan, ibunya rajin
ikut lomba-lomba menyanyi. Ehh sekarang setelah dewasa suami juga suka banget
dan hafal tembang-tembang lawas era 80-an. Lucu juga ya… Kok bisa hehehe. Makanan
juga begitu. Dulu ibunya waktu hamil hobby banget makan rujak cingur. Dan sekarang
suami juga favorit banget lho sama makanan khas jawa timur itu. Pengalaman unik
tapi nyata ini kami jadikan referensi berharga dalam mendidik Pemimpin Kecil
yang tengah terus bertumbuh dalam rahim ini. Oke… usaha pembentukan karakter anak
dimulai sejak sekarang, semasa masih dalam kandungan… please cekidot… Lets Go !!
Mendidik Calon
Bayi Mengenal Tuhan
Pondasi
agama yang kuat menjadi modal yang sangat penting bagi si anak kelak dalam
menjalani hidup. Di tengah degradasi moral yang sudah sangat menghawatirkan
belakangan ini, pondasi agama bisa menjadi solusi benteng pertahanan terakhir.
Anak yang punya landasan agama yang kuat relatif akan lebih stabil, dia tau
kemana sebenarnya tujuan hidupnya akan mengarah. Tau mana yang benar dan mana
yang salah. Tau mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Tidak mudah
terpengaruh oleh lingkungannya. Atau bahkan justru dia lah yang kelak akan
memberikan influens positif bagi sekitarnya. Karena anak yang tau agama akan
takut pada Tuhannya. Keimanannya pada Tuhan akan menjadi nadi geraknya dalam
menjalani hidup. Paham dan sadar betul betapa pentingnya dasar agama pada anak,
saya pun memulai mendidik agama Si Pemimpin Kecil sejak dalam kandungan. Membacakan Al-Qur’an hampir setiap hari selama
masa kehamilan. Berharap si baby bisa familiar dengan ayat-ayat suci Al-Qur’an
sejak dini. Menurut sebuah penelitian, membacakan Al-Qur’an pada bayi dalam
kandungan bisa membuat si anak cerdas. Lantunan ayat suci Al-Qur’an bisa
merangsang bekerjanya Titik God Spot pada otak, yang menjadi pusat koordinasi
semua jaringan otak manusia. Rajin Solat
Tahajud. Dengan rajin solat wajib lima waktu ditambah solat sunah tahajud,
saya berharap di kemudian hari setelah dewasa my baby akan menyenangi dan
mencintai solat. Setiap pagi rutin
menonton acara ceramah Ustad Yusuf Mansur di televisi. Sambil menyelam minum
air. Sembari ibunya belajar agama, my baby juga bisa ikut menyimak dari dalam
perut hehehe. Sering memperdengarkan murotal Al-Qur’an dari winamp. Daripada my baby dengerin yang
aneh-aneh… bukankah lebih baik jika didengerin Al-Qur’an dong hehehe. Selama kehamilan saya berusaha menjadi hambaNya
yang taat. Senantiasa berbuat kebaikan. Tidak bergosip ngomongin orang.
Tidak menyakiti perasaan orang lain. Juga mengajarkan my baby tentang pelajaran bersedekah
sejak dini. Hari-hari saya senantiasa diusahakan diisi dengan hal-hal yang
positif. Semoga semua usaha itu bisa menjadikan Si Pemimpin
Kecil kelak menjadi manusia yang punya landasan agama kuat. Aamiin.
Mendidik anak mengenal Tuhan sejak dalam kandungan |
Membentuk Karakter Anak Sejak Dalam Kandungan
Bonding
ikatan batin antara ibu dan bayi yang sedang dikandungnya sangatlah kuat. Bayi
bisa mengetahui bagaimana perasaan sang ibu, apakah ibunya tengah senang,
sedih, bete, ataupun tengah dilanda stress. Maka sangat dianjurkan agar ibu
hamil harus selalu menjaga suasana hatinya. Usahakan harus senantiasa bahagia dan
ceria. Seorang anak memiliki kecenderungan untuk meniru orangtuanya, bahkan sejak masa kehamilan. Oleh karenanya, banyak yang bilang, sifat dan karakter anak bisa
dibentuk sejak dalam kandungan. Yaitu dengan mengkondisikan bagaimana si ibu
bersikap sehari-hari. Kalau semasa hamil si ibu suka marah-marah dan gampang
emosi, maka jangan aneh jika kelak anak akan mempunyai sifat pemarah. Jika
semasa hamil si ibu senantiasa bersikap sabar dan tenang… kemungkinan besar
anak pun akan berpembawaan sabar dan tenang juga. Jika bumil selalu ceria… anak
akan menjadi sosok yang periang dan ceria. Jika bumil sering murung dan
tertekan… anak pun akan menjadi sosok yang pemurung.
Sadar
betul tingkah laku ibu hamil akan ditiru oleh calon bayinya, saya selalu berusaha menjaga
sikap sehari-hari. Berusaha untuk selalu bersikap tenang dan sabar. Berusaha
untuk selalu happy dan ceria. Berusaha untuk selalu berbuat kebaikan setiap
harinya. Mudah-mudahan dengan begitu… Si Pemimpin Kecil kelak akan memiliki
sifat yang baik hati, ceria, periang, sabar dan berpembawaan tenang. Aamiin.
Nutrisi Yang Baik Untuk Calon Pemimpin Kecil
Sejak hamil muda saya mulai rajin mencari informasi tentang asupan nutrisi yang baik untuk janin. Baik itu dengan browsing internet, tanya ke dokter kandungan, ataupun tanya pengalaman teman yang sudah pernah hamil. Hasilnya, saya pun jadi tau, agar janin bisa tumbuh sehat diperlukan asupan nutrisi yang cukup. Berbagai nutrisi yang dibutuhkan janin diantaranya, asam folat, kolin, protein, kalsium, zat besi, vitamin, dll. Asam folat terdapat dalam buah alpukat, kacang hijau, kentang, jagung, gandum (sereal, roti gandum). Kolin terdapat dalam kuning telur, hati, susu, pisang, kedelai, daging sapi. Protein terdapat dalam ikan, tahu, tempe, telur. Kalsium terdapat dalam susu dan ikan teri. Zat besi terdapat dalam sayur bayam. Vitamin terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan.
Tepat tanggal 18 Oktober 2013 kemarin, usia kandungan saya memasuki usia enam bulan. Sungguh kami sudah tak sabar lagi ingin melihat Si Pemimpin kecil lahir ke dunia. Semoga kehadirannya kelak bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi zamannya. Menjadi hambaNya yang taat. Juga menjadi individu yang berguna bagi sesama. Aamin.
Doakan kami ya, Nak. Agar kami bisa menjadi Ayah dan Ibu yang terbaik untukmu. Agar kelak Kau tak menyesal telah terlahir sebagai buah hati kami. Peluk dan Cinta dari kami orangtuamu... Haris Muhammad Roessuhita & Retno Arieswanti Hapsarini (^_^)
Nutrisi Yang Baik Untuk Calon Pemimpin Kecil
Sejak hamil muda saya mulai rajin mencari informasi tentang asupan nutrisi yang baik untuk janin. Baik itu dengan browsing internet, tanya ke dokter kandungan, ataupun tanya pengalaman teman yang sudah pernah hamil. Hasilnya, saya pun jadi tau, agar janin bisa tumbuh sehat diperlukan asupan nutrisi yang cukup. Berbagai nutrisi yang dibutuhkan janin diantaranya, asam folat, kolin, protein, kalsium, zat besi, vitamin, dll. Asam folat terdapat dalam buah alpukat, kacang hijau, kentang, jagung, gandum (sereal, roti gandum). Kolin terdapat dalam kuning telur, hati, susu, pisang, kedelai, daging sapi. Protein terdapat dalam ikan, tahu, tempe, telur. Kalsium terdapat dalam susu dan ikan teri. Zat besi terdapat dalam sayur bayam. Vitamin terdapat dalam sayur-sayuran dan buah-buahan.
Ada juga resep-resep rahasia yang saya dapat
dari teman yang sudah pernah hamil, tentang makanan-makanan apa saja yang harus
dikonsumsi agar bayi bisa terlahir sehat. Banyak makan alpukat dan air rebusan
kacang ijo biar bayi tidak cacat. Banyak minum madu dan sari kurma agar bayi
dan ibunya sehat sampai melahirkan. Perbanyak mengkonsumsi minyak ikan agar
bayi cerdas, karena minyak ikan banyak mengandung DHA yang sangat baik
bagi otak. Perbanyak makan jambu merah agar bayi dalam kandungan senantiasa
kuat tahan banting. Perbanyak makan brokoli karena sangat baik buat bayi. Setelah
usia kandungan 7 bulan ke atas perbanyak mengkonsumsi sari kedelai dan air
kelapa ijo, agar kulit bayi terlahir bersih. Makan apel ijo juga baik untuk
kulit bayi.
Dari browsing internet, saya menemukan satu artikel
menarik, dalam artikel itu dijelaskan kenapa orang barat relatif memiliki otak yang
cerdas. Ternyata rahasianya ada pada asam folat. Bahan makanan
yang paling banyak mengandung asam folat adalah gandum. Orang barat rata-rata
mengkonsumsi roti gandum sebagai makanan pokok mereka, maka tidak aneh jika
mereka kebanyakan memiliki otak yang cerdas, karena asupan asam folatnya
sangatlah terpenuhi.
Selain dari bahan makanan alami, asupan
nutrisi bayi juga bisa terpenuhi dari susu dan vitamin.
Tapi untuk amannya, alangkah baiknya jika nutrisi dari bahan makanan alami kita
combain dengan susu bumil dan vitamin bumil. Lebih banyak nutrisi yang diserap bukankah itu jauh lebih baik?
Asupan nutrisi sehat untuk si buah hati
|
Tepat tanggal 18 Oktober 2013 kemarin, usia kandungan saya memasuki usia enam bulan. Sungguh kami sudah tak sabar lagi ingin melihat Si Pemimpin kecil lahir ke dunia. Semoga kehadirannya kelak bisa membawa perubahan yang lebih baik bagi zamannya. Menjadi hambaNya yang taat. Juga menjadi individu yang berguna bagi sesama. Aamin.
Kelak
saat Kau lahir, kami akan menerapkan pola didik mirip seperti saat Kau masih
dalam kandungan. Kami akan memanfaatkan periode golden age sebaik-baiknya (usia
0-5 tahun). Karena pada masa golden age inilah Kau akan mengalami periode emas
tumbuh kembangmu, Nak. Menurut para ahli, pada usia 0-5 tahun (Golden Age) anak
mengalami fase tumbuh kembang yang sangat signifikan. Pada usia ini otak anak
mampu menyerap informasi yang sangat tinggi. Informasi sekecil apapun akan berdampak
besar bagi masa depannya di kemudian hari. Di masa inilah momen terbaik bagi
para orangtua untuk membentuk karakter dan kepribadian anak. Menanamkan pondasi nilai-nilai agama dan moral. Pada periode
golden age, anak mengalami lompatan kemajuan luar biasa baik secara fisiologis,
psikis maupun sosialnya. Anak sangat potensial untuk belajar apa saja.
Kisahnya keren mbak retno,inspiratif,banyak ilmu yg bisa diambil...smoga slalu sehat ya mbak sampe lahiran, dedek ama ibunya :)
BalasHapusceritanya mirip aku dulu mbak,,,hamil muda mabok bgt malah sempet drop akhirnya harus opname 3 hari,,,tpi alhamdulillah anakku lahir sehat, sekarang udah 4 tahun.
BalasHapussmoga lancar & sehat selalu ya mbak ampe lahiran :)
Bagus mbak tulisannya, informatif banget,,, good luck ya mbak smoga menang^-^
BalasHapus