Sabtu, 18 Desember 2010

Peran Seluler Dalam Upaya Peningkatan Kualitas SDM Anak Bangsa : Indonesia GO Dreaming, GO Blogging, GO Religius!


Oleh Retno Arieswanti Hapsarini

Dunia tempat kita hidup ini terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu mengikuti berubahnya prioritas kebutuhan hidup manusia. Suatu kedinamisan yang menjadi sebuah keniscayaan. Terlebih dengan diketemukannya metode berkomunikasi terbaru yaitu teknologi nirkabel. Seluler dan juga internet langsung menjadi primadona, dalam waktu singkat berhasil menggeser dominasi sarana komunikasi lainnya. Teknologi nirkabel membuat parameter jarak menjadi sangat kabur, antara daerah satu dengan daerah lainnya seolah menjadi saling berdekatan satu sama lain. Dimensi ruang dan waktu tidak lagi menjadi sebuah kendala dalam berkomunikasi.

Perkembangan teknologi informasi sekarang ini bisa menjadi jawaban bagi problem menahun bangsa Indonesia yaitu masalah kesejahteraan. Sudah menjadi fakta yang sangat ironis di negeri ini, bahwa sebuah negara yang kaya potensi sumber daya alamnya tidak menjadi jaminan masyarakatnya bisa hidup sejahtera. Jika dikaji secara lebih mendalam, ternyata faktor penyebab rendahnya kualitas hidup masyarakat Indonesia pada dasarnya sebagian besar berasal dari dalam diri masyarakat itu sendiri (faktor internal), dan sebagian lagi berasal dari luar (faktor eksternal). Faktor internal antara lain masih rendah dan terbatasnya motivasi untuk mengembangkan diri menuju sebuah kesuksesan, sikap menerima dan pasrah terhadap keadaan, merasa rendah diri, tidak berdaya dan tidak mandiri. Ruang gerak masyarakat juga terkendala oleh ukuran-ukuran obyektif dari sumber daya manusia, misalnya rendahnya pendidikan dan pengetahuan, terbatasnya wawasan, rendahnya keterampilan dalam berbagai bidang, dan rendahnya derajat kesehatan.

Sedangkan faktor eksternal dipengaruhi oleh faktor-faktor yang menyangkut nilai-nilai budaya, hukum dan kebijakan, serta pola pengambilan keputusan dalam berbagai bidang kehidupan yang sering kali masih berpihak kepada golongan tertentu sebut saja pejabat, orang kaya dan status sosial lainnya. Nilai-nilai ini mengakibatkan masyarakat kelas rendah terus terdiskriminasi dalam berbagai bidang kehidupan yang berakibat terinternalisasinya sikap-sikap sebagai warga negara kelas dua. Di bidang ekonomi dan pendidikan juga masih terjadi perbedaan yang mencolok membawa pengaruh terhadap semakin rendahnya kualitas hidup masyarakat Indonesia secara umum.

Dampak kehadiran seluler di Indonesia sama revolusionernya dengan dampak adanya jalan raya, rel kereta api, airport ataupun pelabuhan, sehingga mempererat kesatuan sosial. Pemerataan informasi secara menyeluruh, diharapkan bisa memberikan peluang yang sama bagi setiap warga negara untuk maju dan mengembangkan dirinya seoptimal mungkin. Dan yang perlu dicatat, pertumbuhan industri seluler di Indonesia sangatlah fantastis. Menurut Ketua Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia, tingkat penetrasi seluler di Indonesia diperkirakan menembus 100 persen pada tahun depan [i]. Saat ini jumlah pelanggan seluler mencapai sekitar 185 juta pelanggan dari jumlah penduduk sekitar 230 juta jiwa, sedikit lagi menuju ke angka 100%. Harga ponsel yang murah menjadi salah satu faktor penting penyebab tingginya jumlah pengguna seluler di Indonesia. Hanya dengan berbekal uang 300 ribuan saja konsumen bisa memiliki sebuah ponsel keren dengan fasilitas yang memadai. Selain itu, tarif yang murah juga menjadi pendorong seseorang untuk “wajib”  menggunakan seluler sebagai alat komunikasi efektif dalam keseharian mereka.

Begitu pentingnya informasi pada era global sekarang ini, bahkan bisa disejajarkan dengan kebutuhan primer manusia, sandang, pangan, dan papan. Transfer-transfer informasi yang sampai pada otak bisa membentuk mindset seseorang, yang menjadi ruhnya dalam berfikir, berencana dan bertindak. Indikasi kualitas hidup manusia seiring perjalanan waktu terus mengalami perkembangan. Sebelum abad ke-18, akses pendidikan menjadi prioritas utama dalam peningkatan kualitas hidup. Kemudian, setelah abad ke-18 menunjukkan perkembangan, di mana kualitas hidup manusia juga ditentukan oleh akses telekomunikasi. Hal itu dipertegas oleh Alvin Toffler yang menjastifikasi abad modern dan pintar adalah abad yang dikuasai oleh telekomunikasi. Di mana penguasaan atas teknologi menjadi indikator utama peningkatan kualitas hidup. Kendati faktor lainnya juga ikut berpengaruh, dengan proporsi tertentu. Dalam hal penyebaran informasi yang merata inilah seluler bisa menunjukan peran dan fungsinya secara maksimal bagi peningkatan kualitas SDM anak bangsa.

Indonesia GO Dreaming
Semenjak film Laskar Pelangi rilis di bioskop, istilah berani mengejar impian mulai menjadi trend di masyarakat, khususnya di antara generasi muda. Sebuah momentum pendobrak yang sangat luar biasa. Andrea Hirata menuliskannya dengan sangat cerdas, cenderung lebih ke arah menceritakan pengalaman true storinya di masa kecil, yang justru sangat ampuh tepat membidik ke arah sasaran. Audiens yang tengah jenuh dengan tayangan-tayangan di berbagai media yang relatif seragam menyuguhkan segala sesuatu yang berbau kemewahan, seolah mendapatkan shock terapi yang mencerahkan.

Fenomena Laskar Pelangi telah berhasil menyibak tabir bayang-bayang sifat apatis generasi muda Indonesia dalam skala nasional. Menjadi sesuatu yang populer, penyebaran informasinya pun hampir merata ke seluruh pelosok negeri. Kecenderungan masyarakat kita yang sering latah mengikuti sesuatu yang populer dan menjadi trend, jika dikaitkan dengan fenomena Laskar Pelangi sangatlah menguntungkan. Pesan moral Laskar Pelangi yang begitu mulia; menekankan pada perjuangan meraih impian, juga message jangan takut untuk bermimpi besar apapun kondisi dan background kita. Sebuah pemikiran briliant yang sangat mencerahkan. Apalagi disajikan dalam bentuk format kisah yang diangkat dari true story, sehingga dapat dengan mudah merangsang terbukanya pikiran audiens, bahwa ternyata ada juga orang sukses yang berangkat dari background keluarga tidak mampu. Hanya dengan bermodalkan kegigihan dan perjuangan impian besarnya pun berhasil diraih. Dan hal tersebut merupakan true story yang benar-benar terjadi bukan hanya isapan jempol belaka.

Informasi tentang semangat berani bermimpi besar Laskar pelangi terus menyebar dengan dahsyatnya. Selalu hangat menjadi topik perbincangan. Baik melalui televisi, media massa, obrolan orang per orang, pembicaraan lewat telpon, sms, dll.  Bahkan di facebook pun fenomena Laskar Pelangi menunjukan gaungnya tersendiri, sangat sering saya melihat teman-teman FB yang mengupdate status tentang sesuatu yang bernafaskan semangat mengejar impian. Terkesan bahwa mereka saling berlomba-lomba menampilkan aura mindset positif dari dirinya, sangat mengesankan. “Bener-bener dech Laskar Pelangi bisa menghipnotis jutaan orang dalam waktu yang singkat. Sangat luar biasa!”, gumam saya dalam hati, saking kagumnya.

Berdasarkan data APJII tahun 2010 pengguna Internet di Indonesia mencapai 45 juta orang. Sedangkan BOSTON mengeluarkan sebuah prediksi yang sangat mencengangkan bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia dan empat negara lainnya Brazil, Russia, India, China diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada tahun 2015 [ii]. Berdasarkan data Boston Consulting Group, jumlah pengguna internet di lima negara tersebut akan mencapai 1,2 miliar orang pada 2015. Selain itu, prediksi yang dikeluarkan Boston pada 1 September 2010 menyebutkan bahwa pengakses internet melalui perangkat mobile seluler di lima negara tersebut secara keseluruhan pada 2015 akan mencapai 920 juta atau sekitar 76,67 %. Dari data tersebut bisa disimpulkan sebagian besar pengguna FB mengakses acount jejaring sosial miliknya lewat media seluler. Dapat diartikan juga bahwa seluler memegang peranan penting dalam penyebaran informasi yang mencerahkan.

 Fenomena berani bermimpi besar Laskar Pelangi dampaknya terus konsisten terlihat sampai sekarang. Gaungnya terus menggema ke seluruh negeri menggelorakan semangat perjuangan merubah nasib. Sangat disayangkan sekali jika momentum bagus ini tidak ditindaklanjuti secara serius agar  dapat menghasilkan sebuah perubahan yang nyata. Informasi-informasi positif yang menginspirasi seperti inilah yang harus selalu disebarluaskan secara terus-menerus kepada masyarakat awam. Yang diharapkan bisa mensugesti positif sehingga bisa merubah mindset pemikiran masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Alangkah indahnya jika semua masyarakat Indonesia GO dreaming! Berani bermimpi besar, saling berlomba-lomba berjuang mewujudkan impian besar masing-masing. Wonderfull, aura positif akan menyebar ke seluruh pelosok negeri; aura optimistis, pantang menyerah, tidak mudah berputus asa, berjuang sampai titik darah penghabisan. Dan sangat diharapkan bahwa seluler harus selalu menjadi media pendukung penting terwujudnya semua perubahan ini. Dengan menjadi media pemerataan informasi positif yang menginspirasi secara cepat, mudah, murah dan merata. Sehingga tujuan akhir menuju bangsa Indonesia yang besar dan sejahtera tidak hanya sebatas impian. Semoga.

Indonesia GO Blogging
                Dalam beberapa tahun terakhir gaung era GO Blogging semakin hangat menggema. Sudah banyak contoh sukses para blogger baik di dunia maupun di Indonesia yang semakin menginspirasi banyak orang untuk ikut berburu kesuksesan melalui media blog. Di dunia ada 20 nama blogger sukses dan kaya raya; Alborz Fallah--Blogger Sukses di Blog Mobil, Collis Ta’eed--Blogger Sukses Di Blog Tutorial, Darren Rowse--Blogger Sukses di Blog Make Money Blogging, Gary Vaynerchuk--Blogger Sukses di Blog Anggur, Harvey Levin--Blogger Sukses di Blog Gosip Selebriti, Heather B. Armstrong--Blogger Sukses di Blog Motivasi, Jake and Amir--Blogger Sukses di Blog Humor, Jeremy Schoemaker--Blogger Sukses di Blog Adsense, Josh Marshall--Blogger Sukses di Blog Humor, Lisa Stone--Blogger Sukses di Blog Wanita, Mario Lavandeira--Blogger Sukses di Blog Gosip Selebriti Holywood, Michelle Malkin--Blogger Sukses di Blog Kontroversi, Michael Arrington--Blogger Sukses di Blog Teknologi, Pete Cashmore--Blogger Sukses di Blog Situs Media Sosial, Robert Scoble--Blogger Sukses di Blog Training, Steve Pavlina--Blogger Sukses di Blog Make Money Online, Tim Ferriss--Blogger Sukses di Blog Motivasi, Timothy Sykes--Blogger Sukses di Blog Investasi, Tucker Max--Blogger Sukses di Blog Penakluk Wanita, dan Yaro Starak [iii]. Para blogger sukses ini rata-rata bisa mengantongi penghasilan puluhan ribu dollar setiap bulannya hanya dari iklan saja, belum lagi tambahan penghasilan lain yang merupakan imbas dari kepopuleran blog mereka. Sebuah penghasilan yang sangat fantastis!

                Untuk sekup Indonesia sendiri, ada nama Raditya Dika, Cosaandra, Alex Santoso, Isnaini, Narakrisna, DominasiSerp.com, Ahira, Jonru, Agnes Davonar, dll. Parameter kesuksesan mereka pun berbeda-beda. Raditya Dika misalnya, sangat identik dengan Kambing Jantannya. Novel pertamanya yang dipublish di blognya itu berhasil membawanya menjadi penulis novel komedi populer dan selalu menjadi best seller. Pekerjaan sebagai penulis skenario, juga pembicara seminar-seminar penulisan, semakin menambah tebal pundi-pundi uangnya [iv]. Maka tidak salah jika kemudian Dika dijuluki dengan sebutan “From blogger to milyarder”. Lain halnya dengan Cosaandra, memulai semuanya dengan menulis artikel-artikel online bisnis, yang pada akhirnya justru mengantarkannya menjadi blogger dan netpreneur berpenghasilan besar di Indonesia. Penghasilan Cosa sangat fantastis, bisa mencapai ribuan dollar perbulannya hanya dari google adsense.

Fair play persaingan dunia internet bisa menjadi solusi permasalahan pengangguran di Indonesia. Seperti kita ketahui bersama, saat ini sangat sulit mendapatkan pekerjaan, jumlah sarjana yang menganggur pun semakin meningkat. “Gimana bisa kerja? Lapangan pekerjaan yang tersedia sangat sedikit, sedangkan jumlah pencari kerja membludak. Terlebih, saya sama sekali tidak punya koneksi.”, jawaban umum yang sering saya dengar dari para sarjana yang masih menganggur. Mungkin ada benarnya juga, kalau ada yang menyebut bahwa Indonesia adalah bangsa yang kekeluargaannya sangat kental sekali. Salah satunya, kalau bukan keluarga tidak boleh kerja di sini, hehe. Sebuah budaya negatif yang sudah sepatutnya harus segera dihilangkan.

                Sifat persaingan fair yang saat ini sedikit sulit kita temui di dunia nyata, bisa kita temui di dunia internet. Di situ sama sekali tidak berlaku hukum senioritas maupun KKN. Setiap individu berhak dan bisa menjadi sukses di dalamnya. Tidak harus menunggu punya nama terlebih dahulu baru bisa terjun ke dunia internet. Dan tidak juga membutuhkan koneksi untuk bisa masuk berkiprah di internet. Semua berlangsung sangat fair, karena  akan dinilai langsung oleh berjuta audiens, yang sama sekali tidak kita kenal, otomatis menutup peluang terjadinya  “hukum uang”. Hanya kualitas dan kerja keraslah yang berbicara. Siapa saja yang bisa “menjual” sesuatu yang berkualitas dan bermanfaat, maka baginya ada hasil yang memuaskan. Peluang penghasilan yang lumayan dari kegiatan blogging, bisa menjadi alternatif pekerjaan yang menjanjikan. Dengan semakin banyaknya masyarakat kita yang tahu dan melihat peluang besar ini, diharapkan bisa memberikan kontribusi terhadap penyelesaian permasalahan ketenagakerjaan di Indonesia, yaitu dengan terserapnya pengangguran dalam dunia kerja internet lewat peluang penghasilan dunia blogging.

                Seolah terinspirasi oleh figur-figur blogger sukses tersebut, saat ini banyak generasi muda berlomba-lomba mengadu kreatifitasnya lewat media blog. Rata-rata merupakan nama-nama baru yang relatif kurang familiar, karena kebanyakan hanya orang biasa, yang benar-benar baru terjun dalam dunia blogging. Termasuk saya sendiri, sudah sekitar setahunan ini terdaftar sebagai salah satu pemilik acount blogspot. Walaupun blog saya masih sangat jauh dari kata sempurna, banyak hal tentang dunia blog yang harus lebih saya gali dan pelajari. Di sela aktifitas ngeblog, saya juga berinteraksi dengan sesama blogger. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, dan tidak sedikit pula yang berasal dari strata ekonomi biasa atau bahkan bisa dikatakan kurang mampu. Saya dan mereka pun sepakat, bahwa tarif operator yang murah, juga jangkauan yang luas, menjadi salah satu alasan mendasar bagi kami berani terjun dalam dunia blogging, tanpa harus takut memikirkan kendala biaya atau jaringan sinyal. Banyak di antara teman blogger saya yang masih berstatus sebagai mahasiswa. Saking inginnya terjun serius di dunia blogging, sampai harus rela bersusah payah menyisihkan biaya internet dari uang saku bulanan mereka. Untungnya tarif internet yang harus dikeluarkan hanya berkisar 150 ribu saja perbulan. Dengan uang segitu kita sudah bisa menikmati layanan internet bulanan unlimited sepuasnya.

                Dengan adanya era GO Blogging sekarang ini diharapkan bisa membentuk sikap mental positif generasi anak bangsa. Sikap mental kreatif, inovatif, fair, kerja keras dan pantang menyerah. Sehingga bisa menghasilkan SDM Indonesia yang unggul dan berkualitas. Semoga.

Indonesia GO Religius
Keberadaan manusia di muka bumi ini sejatinya tidak bisa lepas dengan apa yang dinamakan agama. Lewat ajaran agama, Tuhan seolah tengah berbicara kepada manusia, mengenai aturan dan tata cara bergaul, antara manusia dengan Tuhan, antara sesama manusia, dan juga antara manusia dengan alam. Sebuah ajaran yang menuntun manusia kepada keimanan, yang akan senantiasa menuntunnya munuju ke arah jalan kebenaran.

Pada era sekarang,  sudah terjadi perubahan pola interaksi antara tokoh pemuka agama dengan para jamaahnya. Dulu, kedua elemen guru dan murid ini, hanya bisa bertemu dan saling bertukar ilmu lewat media pengajian, dan atau acara peribadatan lainnya. Untuk sekarang ini, selain lewat cara konvensional, para pemeluk agama juga bisa saling berbagi pengetahuan tentang ajaran agamanya lewat media sms. Seperti saya sendiri misalnya, yang kebetulan beragama Islam, sudah sekitar satu tahunan ini saya menjadi member sms Tahajud Call, sms ICM KDI, dan sms Darut Tauhid. Jadi, setiap harinya semua layanan sms tersebut, masing-masing mengirimkan satu buah sms religi harian ke nomer ponsel saya, yang isinya mengenai Hadist, Tafsir Al-Qur’an, ketauhidan, dll.

Semua layanan sms religi harian yang saya ikuti gratis tidak harus membayar. Semua biaya menjadi tanggungan pihak penyelenggara layanan, yang merupakan bagian dari anggaran pengembangan dakwah. Dan sekali lagi, tarif sms yang murah, sekaligus juga bonus beribu-ribu sms gratis tiap harinya, sangat memudahkan proses jalannya dakwah keagamaan. Tidak jarang pula, saya melakukan tanya jawab dengan pihak penyelenggara layanan sms mengenai topik ilmu-ilmu agama, dan mereka pun bersedia menjawabnya dengan ramah dan sopan, padahal kami sama sekali tidak saling mengenal, hanya sebatas tahu identitas saya saat melakukan proses registrasi. Semua kefleksibelan ini sangat mempermudah proses transfer ilmu di antara kami.

Sepertinya metode layanan sms religi harian seperti ini sudah lazim dilakukan semua pemeluk agama, tidak hanya islam. Kemajuan teknologi benar-benar mempermudah manusia dalam segala bidang. Ditunjang lagi dengan pelayanan dari operator seluler, yang menyediakan tarif murah serta jangkauan luas, sangat mendukung dan memaksimalkan manfaat penggunaan kemajuan teknologi yang ada.

Tidak hanya melalui layanan sms religi harian, sekarang, facebook dan twitter pun sudah bisa menjadi media transfer ilmu-ilmu keagamaan. Banyak grup keagamaan di facebook, yang setiap harinya selalu mengupdate status-status yang mencerahkan. Bahkan tidak jarang, teman-teman FB saya, atas nama pribadinya sendiri, mengupdate status yang bernafaskan keimanan dan keagamaan. Semua informasi mencerahkan tersebut begitu sering saya lihat muncul hilir mudik menghiasi beranda facebook.

Pola transfer ilmu pengetahuan keagamaan yang mudah dan tidak ribet cenderung akan mempermudah terserapnya esensi kebaikan dari makna ajarannya. Prosesnya yang santai dan tidak formal bisa menghilangkan kesan siapa yang diberitahu dan siapa yang lebih tahu. Perasaan kesetaraan akan lebih mudah terkondisikan. Sedikit demi sedikit nilai-nilai kebaikan tersebut akan masuk ke dalam hati, yang kemudian akan menjadi filter yang sempurna dalam setiap langkah kehidupan, agar bisa menjalankan hidup dengan cara yang baik dan benar sesuai nilai-nilai Ketuhanan.

******


Perkembangan teknologi sudah selayaknya memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia, begitu pula dengan kemajuan teknologi telekomunikasi. Kemajuan pada bidang ini menjadikan individu semakin mudah berkomunikasi satu sama lain meski terpisah dimensi ruang, menjadi sebuah media pemerataan informasi secara menyeluruh ke semua lapisan masyarakat. Tidak akan terjadi lagi sebuah kesenjangan informasi. Semua masyarakat mendapatkan informasi yang sama, dimana akan merangsang terbukanya pemikiran untuk membidik segala peluang yang ada. Sebuah awal menuju era pemerataan informasi, peluang dan kesempatan, menuju terwujudnya bangsa Indonesia yang sejahtera. Semoga.

Keterangan   :
[v].    Tulisan ini untuk diikutsertakan dalam Lomba Karya Tulis XL Award 2010.
[vi].  Tema khusus karya tulis : Dampak tarif telekomunikasi yang murah terhadap upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia.