Jumat, 25 Januari 2013

ANCOL : Rekreasi dan Semangat Mengangkat Aset Kebanggaan Bangsa



Oleh Retno Arieswanti Hapsarini

Masih segar dalam ingatan saya, bagaimana semangatnya semua bangsa Indonesia bersatu padu mendukung Timnas kesayangan kita yang tengah berjuang mengharumkan nama bangsa di ajang piala AFF. Sebuah semangat kebangsaan yang begitu dahsyat. Seluruh bangsa ini seolah melebur menjadi satu. Tidak ada lagi unsur pembeda yang bisa berbicara, yang ada hanyalah semangat kebersamaan membela harga diri bangsa melalui kebanggaan di bidang prestasi sepak bola. Sejenak, diri ini pun berandai-andai, membayangkan seandainya kedahsyatan semangat kebangsaan itu juga diimplementasikan pada bidang-bidang yang lain? Tentu akan bisa mengalahkan berbagai kendala yang seringkali menghambat proses kemajuan bangsa ini. Perjuangan 240 juta rakyat yang bersatu padu, tentu jauh lebih dahsyat jika dibandingkan perjuangan parsial segelintir orang bukan?


Aset Kebanggan Bangsa
Kebanggaan. Sebuah kata yang tengah terus digali oleh bangsa ini. Kebanggaan yang bisa mengangkat nama dan harkat martabat bangsa. Prinsip itu pulalah yang nampaknya telah menginspirasi pihak pendiri Ancol Taman Impian, sehingga lahirlah sebuah obyek rekreasi modern namun tetap truly Indonesia. Yang diharapkan bisa memberikan hiburan kepada masyarakat. Sekaligus menjadi obyek wisata kebanggaan bangsa Indonesia di mata Internasional.

Ancol hadir dengan warna yang berbeda. Sejak awal memang sudah didesain dengan konsep modern, berkelas dunia, namun tetap mengedepankan kesan truly Indonesia. Berkelas dunia merupakan point utama yang sengaja ditonjolkan Acol. Maka jangan heran kalau semua fasilitas rekreasi yang ada berstandar kualitas yang sangat tinggi. Tidak kalah dengan wahana wisata modern di negara lain, seperti Disneylandnya Hongkong, ataupun Disneylandnya Tokyo.

Ancol unik dan berbeda. Mempunyai ciri khas yang jelas. Dengan rumusan yang memukau, khas Indonesia dan warna Asia. Kekhasan Ancol bisa dilihat dari permainan ketangkasan hewan, kolam renang yang menyenangkan, dunia fantasi yang elegan, permainan air dan pengenalan mamalia laut yang memukau. Kesemuanya sangat berbeda dengan wahana wisata modern di negara lain, yang cenderung bergaya kebarat-baratan. Nilai beda ini menjadi nilai plus tersendiri bagi Ancol. Modern dan berkelas dunia namun tetap truly Indonesia.

Indonesia diprediksi pada tahun 2030 mendatang bakal menjadi salah satu negara ekonomi kuat di dunia bersama China, India dan Brazil. Mempunyai sebuah wahana wisata modern yang berkelas dunia pun menjadi mutlak diperlukan. Keberadaan Ancol Taman Impian sangat mendukung semua itu. Sebuah awal brand image pencitraan Indonesia sangat bisa dibentuk melalui Ancol. Packaging Ancol yang modern, berkelas dunia, namun tetap truly Indonesia, sangat pas menginterpretasikan Indonesia sebagai sebuah negara yang berekonomi kuat namun tetap memiliki akar budaya yang kokoh.

Perasaan Memiliki, Egaliter dan Kebersamaan
Nasionalisme sangat identik dengan perasaan memiliki yang mendalam. Para pendahulu kita sudah mencontohkannya lewat perjuangan bahu-membahu selama beratus-ratus tahun. Perjuangan gigih pantang menyerah, yang dilakukan secara bersama-sama, berakar dari perasaan memiliki dan semangat egaliter yang sangat kental. Semua perbedaan melebur menjadi satu, tidak ada kaya dan miskin, tidak ada suku, ras, agama, ataupun golongan. Yang ada hanyalah perasaan memiliki tanah air dan tumpah darah yang satu. Rasa kebersamaan yang dahsyat itu telah terbukti berhasil mengatasi segala rintangan pada masa lalu. Kondisi yang secara kasap mata sangat kalah jauh jika dibandingkan dengan para penjajah, pada akhirnya berhasil memproklamirkan kemerdekaan Indonesia. Jika dulu saja bisa kenapa sekarang tidak? Sebuah pertanyaan besar yang harus kita jawab bersama-sama.

Nampaknya perasaan egaliter inilah yang mulai luntur dari bangsa ini. Masalah menahun Indonesia yaitu kesenjangan sosial dan kesejahteraan, semakin membuat strata masyarakat tercerai-berai secara parsial. Setiap individu seolah hanya sibuk memperjuangkan perutnya sendiri, tanpa mengindahkan keadaan sekeliling. Diperparah lagi dengan adanya benturan-benturan berbagai konflik kepentingan antar golongan yang semakin melunturkan rasa nasionalisme anak bangsa.

Seperti halnya olahraga, rekreasi juga sangat berpotensi menumbuhkan semangat kebersamaan dan kesetaraan. Betapa tidak, saat berekreasi semua orang dari berbagai kelas bisa melebur menjadi satu, dengan satu tujuan yaitu mencari hiburan dan merefresh kejenuhan otak. Asal sudah membeli tiket yang sama, semua kalangan tanpa terkecuali akan memperoleh fasilitas yang setara, tidak ada perbedaan perlakuan antara si kaya dan si miskin.

Prinsip egaliter tersebut pasti akan Anda jumpai di Ancol Taman Impian. Semua golongan strata sosial bisa menikmati segala fasilitasnya, dari mulai pedagang kecil sampai pengusaha kelas dunia bisa berbaur menjadi satu di sini. Berfungsi sebagai jembatan antar strata, setiap golongan bisa saling menyesuaikan satu sama lain, sehingga pada akhirnya akan tercapai keseimbangan dan pertemuan pada satu titik yaitu kepuasan berekreasi.

Setiap pengunjung, diharapkan akan bisa meninggalkan Ancol dengan semangat dan pemikiran baru. Otak fresh setelah berekreasi plus revolusi dalam pemikiran. Bagi si kelas bawah bisa bertumbuh dalam kepercayaan diri yang meningkat. Sedangkan bagi si kelas atas bisa bertumbuh dalam rasa empati, toleransi dan kebersamaan. Suatu konsep pemikiran yang bisa mengarah pada sebuah kondisi keegaliteran yang kongkrit.

Setelah menikmati berbagai fasilitas di Ancol, memahami filosofinya, juga merasakan langsung nuansa keegaliteran yang kental, diharapkan bisa menggugah semangat nasionalisme para pengunjung. Perasaan memiliki Indonesia yang mendalam. Diikuti dengan semangat untuk mengangkat nama Indonesia di mata Internasional. Salah satunya dengan bersama-sama mensukseskan Ancol Taman Impian sebagai brand image pencitraan Indonesia. Sebagai salah satu aset bangsa yang bisa kita banggakan di mata Internasional. Sebuah wahana rekreasi yang modern, berkelas dunia namun tetap truly Indonesia.


(sumber gambar : www.ancol.com)

2 komentar:

  1. wuih, cepet banget postingnya...))

    Aku tuh kalo ke ancol biasanya cuma ke dufan dan gelanggang samudra. Belum nyoba wahana lain.

    BalasHapus
  2. Ini tulisan Ancol yg 2011 Mba... Yg buat 2013 mah belum bikin hehehe :)

    BalasHapus