Kamis, 31 Januari 2013

Optimalisasi Industri Gula Nasional : Persiapan Menuju Indonesia Negara Ekonomi Kuat Dunia di Tahun 2030




2030 Indonesia Menjadi Negara Ekonomi Kuat Dunia
BRIC adalah akronim yang dipopulerkan oleh Goldman Sachs Group, merujuk pada empat negara calon kekuatan ekonomi baru dunia pada 2020. BRIC kepanjangan dari Brazil, Rusia, India dan China. Total produk domestik bruto (PDB) BRIC diperkirakan mencapai US$30,2 triliun atau melampaui PDB tujuh negara industri maju (G-7) pada 2027. Bahkan, BRIC akan menjadi kekuatan ekonomi paling dominan pada 2050. Namun, BRIC dianggap belum mencerminkan potensi kekuatan ekonomi yang lebih luas, termasuk sejumlah negeri berkembang. Untuk mengakomodasinya, Goldman Sachs membuat istilah baru, yaitu Next 11. Mencakup Indonesia, Turki, Korea Selatan, Meksiko, Iran, Nigeria, Mesir, Filipina, Pakistan, Vietnam dan Bangladesh.

Morgan Stanley malah mengusulkan tambahan Indonesia pada BRIC menjadi BRICI. Alasannya, dalam lima tahun ke depan, lembaga terkemuka ini memperkirakan PDB Indonesia bakal mencapai US$800 miliar. Senada dengan itu, majalah bergengsi The Economist, pada Juli 2010 juga memasukkan Indonesia sebagai calon kekuatan ekonomi baru pada 2030 di luar BRIC. The Economist mengenalkan akronim baru dengan sebutan CIVETS, kepanjangan dari Colombia, Indonesia, Vietnam, Egypt, Turkey dan South Africa. The Economist memperkirakan PDB enam negara ini rata-rata akan tumbuh 4,5 persen per tahun selama 20 tahun ke depan. Kemunculan CIVETS akan mempercepat pergeseran ekonomi global ke wilayah Timur dan Selatan.

Rabu, 30 Januari 2013

Lomba Foto Dan Karya Tulis Ancol 2013 Hadiah Total 250 Juta

Mengawali tahun 2013, PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk (PJA), perusahaan pengembang kawasan wisata terpadu Ancol Taman Impian menggelarLomba Foto dan Karya Tulis Ancol 2013 berhadiah total Rp 250 juta lebih. Mengambil tema “Mewujudkan Ancol Sebagai Ikon Wisata Edukasi”, lombaini terbuka untuk diikuti kalangan pelajar (SMP dan SMA), khalayak umum (mahasiswa dan kalangan profesional), dan wartawan. 


Khusus untuk pelajar, mahasiswa, serta kalangan profesional, karya foto yang dapat dilombakan merupakan foto yang diambil selama periode 16 Januari 2012 - 28 Februari 2013. Karya foto harus mengenai objek atau kegiatan di dalam lingkungan Ancol Taman Impian dan paling lambat sudah diterima panitia pada 15 Maret 2013.

Lomba Menulis Novel Teen & Young Adult Romance Bukune

Segera wujudkan mimpimu menjadi penulis muda berbakat! Ikutilah lomba menulis novel Teen & Young Adult Romance yang diselenggarakan oleh Bukune.

1. Naskah ditulis dalam bahasa Indonesia, dengan panjang naskah 60—150 halaman A4, 1 spasi, 12 pt, Times New Roman.

2. Naskah merupakan karya asli, bukan terjemahan atau saduran, dengan kategori novel romantis untuk remaja dan dewasa muda. 

3. Elemen utama yang dikedepankan dalam Lomba Menulis Novel Teen & Young Adult Romance Bukune adalah jalinan hubungan cinta dan kisah romantis antara dua tokoh utama dengan konflik-konflik yang mereka hadapi, tetapi tentunya tidak klise. Cerita berlatar dunia sekolah, kuliah, atau dunia kerja dengan usia tokoh berkisar 17—25 tahun.

Jumat, 25 Januari 2013

ANCOL : Rekreasi dan Semangat Mengangkat Aset Kebanggaan Bangsa



Oleh Retno Arieswanti Hapsarini

Masih segar dalam ingatan saya, bagaimana semangatnya semua bangsa Indonesia bersatu padu mendukung Timnas kesayangan kita yang tengah berjuang mengharumkan nama bangsa di ajang piala AFF. Sebuah semangat kebangsaan yang begitu dahsyat. Seluruh bangsa ini seolah melebur menjadi satu. Tidak ada lagi unsur pembeda yang bisa berbicara, yang ada hanyalah semangat kebersamaan membela harga diri bangsa melalui kebanggaan di bidang prestasi sepak bola. Sejenak, diri ini pun berandai-andai, membayangkan seandainya kedahsyatan semangat kebangsaan itu juga diimplementasikan pada bidang-bidang yang lain? Tentu akan bisa mengalahkan berbagai kendala yang seringkali menghambat proses kemajuan bangsa ini. Perjuangan 240 juta rakyat yang bersatu padu, tentu jauh lebih dahsyat jika dibandingkan perjuangan parsial segelintir orang bukan?

Jumat, 11 Januari 2013

Cinta Produk Dalam Negeri : Antara Semangat Nasionalisme dan Pergeseran Life Style Anak Bangsa



Perkembangan teknologi informasi dan telekomunikasi telah berhasil mengubah tatanan hidup bermasyarakat secara umum terutama dalam hal pemerataan informasi. Sebuah “keadilan informasi” pun telah berhasil terciptakan, yang kemudian menjadi dasar berkembangnya berbagai potensi manusia. Transfer-transfer informasi yang sampai pada otak bisa membentuk mindset seseorang, menjadi ruhnya dalam berfikir, berencana, dan bertindak. Keadaan ideal yang bermuara pada sebuah kesadaran akan terbukanya berbagai kesempatan untuk mengembangkan diri secara maksimal.


Salah satu primadona teknologi informasi adalah ponsel. Jumlahnya selalu meningkat dari tahun ke tahun. Asosiasi Telekomunikasi Selular Indonesia (ATSI) melansir pada akhir 2010 saja jumlah ponsel di Indonesia sudah mencapai 225 juta. Dengan pertambahan sekitar 2 juta per bulan, maka diperkirakan saat ini Agustus 2011 jumlah ponsel di Indonesia sudah melebihi jumlah populasi penduduk. Sebuah peluang yang sangat menjanjikan bagi para pelaku bisnis di bidang ini. Namun sayang, pasar yang begitu besar dan menjanjikan, pada kenyataannya justru lebih didominasi oleh produk-produk luar negeri.

Mengacu pada video rekaman acara televisi yang diunggah di youtube (di alamat http://tlg3.sampe.in), ternyata mayoritas ponsel yang digunakan oleh masyarakat Indonesia adalah buatan luar negeri. Banyak faktor yang menjadi penyebabnya. Salah satunya, faktor life style bangsa ini yang tengah terus bergeser berkiblat ke luar. Derasnya arus globalisasi yang tidak diimbangi dengan penguatan akar mentalitas jati diri bangsa, semakin mendukung pergeseran karakteristik ketimuran kita. Dibilang ketinggalan jaman kalau enggak “gaul”. Sedangkan definisi gaul di sini lebih kepada life style yang berkiblat ke luar. Gaya hidup ala orang luar, cara bergaul ala orang luar, pun termasuk memakai bermacam barang dengan label buatan luar negeri.