Oleh Retno Arieswanti Hapsarini
Bisa
dibilang bulan Februari 2013 kemarin adalah bulan yang sangat mendebarkan.
Waktu itu saya tengah sibuk-sibuknya mempersiapkan acara pernikahan, tepatnya
dua bulan menjelang hari H. Ketika tiba-tiba cobaan itu datang, calon suami
mendadak jatuh sakit. Jika melihat ritme kerjanya yang gila-gilaan, rasanya
tidak aneh memang kalau kesehatannya tumbang. Profesi sebagai engineer di salah
satu perusahaan konstruksi mengharuskannya untuk selalu stand by di lokasi
proyek. Bahkan tidak jarang harus lembur sampai larut malam. Di bulan Februari
itulah ketahanan tubuhnya give up, dan akhirnya tumbang. Awalnya kami mengira
itu hanyalah penyakit maag biasa. Namun ternyata setelah didiagnosis lebih
lanjut, dokter memvonis penyakit Apendisitis (Radang Usus Buntu). Lumayan
parah. Dari hasil cek darah kadar leukositnya meningkat tajam mencapai 12350,
padahal idealnya hanya sekitar 6000-9000. Kemudian opname beberapa hari di
rumah sakit. Awalnya dokter menyarankan untuk operasi. Tapi kami memilih untuk
menjalani pengobatan terlebih dahulu sambil dipantau terus perkembangan radang
usus buntunya.
Berada
dalam situasi demikian tentulah saya sangat galau. Perasaan campur aduk nggak
karuan. Khawatir dengan kondisi calon suami. Pluss galau memikirkan rencana
pernikahan kami. "Aduh gimana nih... kalau harus operasi pasti butuh biaya
banyak. Lantas bagaimana nasib rencana pernikahanku?", rintih kegalauan
hati saya kala itu. Secara jaman sekarang apa-apa serba mahal, untuk menggelar
resepsi pernikahan yang sederhana sekalipun sudah membutuhkan biaya puluhan
juta. Jika ditambah lagi harus membayar biaya operasi usus buntu calon suami,
tentulah akan membuat kami keteteran masalah biaya. Tapi, untunglah, calon
suami mempunyai asuransi kesehatan yang disediakan oleh kantornya. Semua biaya
pengobatan dan rawat inap menjadi tanggungan asuransi. Alhamdulillah...saya pun
jadi tenang.
Sepertinya benar memang apa yang banyak orang sering bilang, katanya orang yang mau menikah itu biasanya banyak cobaannya. Sebulan kemudian, manakala hati saya mulai tenang karena radang usus buntu calon suami mulai membaik dan tidak perlu dioperasi. Ehh...mendadak gantian Adik saya yang jatuh sakit. Penyakit gejala demam berdarah. Kembali hati ini menjadi galau. Di saat saya tengah butuh banyak biaya untuk acara pernikahan, di sisi lain kami juga harus membiayai rawat inap Adik saya. Rawat inapnya lumayan lama selama sepuluh hari. Dan lagi-lagi saya diselamatkan oleh asuransi kesehatan. Ibu saya yang seorang PNS punya fasilitas asuransi kesehatan, sehingga bisa membiayai pengobatan Adik saya dengan asuransi kesehatan yang dimilikinya. Semua biaya rawat inap dan pengobatan yang mencapai jutaan rupiah itu, gratis ditanggung oleh asuransi kesehatan. Dan akhirnya... Alhamdulillah... 8 April 2013 saya resmi menikah. I'm so happy with that (^_^)
Belajar
dari semua pengalaman itu, saya dan suami menjadi paham betul betapa pentingnya
memiliki asuransi kesehatan. Terlebih, saat ini saya tengah mengandung 4 bulan
buah cinta kami. Kesejahteraan dan kenyamanan si buah hati kami kelak haruslah
diutamakan. Berhubung asuransi kesehatan yang dimiliki suami masih kurang
lengkap, banyak item kesehatan yang tidak tercover, kami pun memutuskan untuk
melengkapinya dengan asuransi kesehatan lain yang lebih lengkap. Setelah
mencari informasi kesana-kemari, kami pun menjatuhkan pilihan pada Asuransi
Kesehatan Sun Life. Kami menilai Sun Life lah yang paling oke. Keterjangkauan
preminya luas. Cakupannya lengkap, bahkan mencakup penyakit-penyakit kronis.
Jangkauan rumah sakit luas. Prosedur mudah dan cepat. Juga banyak kelebihan
lainnya. Bahkan, baru-baru ini pada bulan Juni 2013, Sun Life baru saja
meluncurkan produk unggulan terbarunya yaitu Sun Medical Executive (Sun MED),
suatu produk asuransi kesehatan yang menyediakan solusi perlindungan pintar
yang lengkap untuk semua kalangan nasabah dengan usia pertanggungan mulai dari
15 hari sampai 88 tahun. Fitur-fitur yang terdapat dalam Sun MED memungkinkan
nasabah menikmati sistem non-tunai (cashless) yang sederhana yang akan
mendapatkan layanan yang cepat dari rumah sakit. Semua keunggulan Sun Life
itulah yang membuat kami semakin yakin untuk segera menjadi member Sun Life.
Menggapai Masa Depan Keluarga Bahagia Bersama Asuransi Kesehatan |
Iya, asuransi itu penting
BalasHapusBetul banget itu Mba Arin... asuransi emang penting ya, sebagai jaminan perlindungan buat keluarga kita :)
HapusSemoga sukses ya lombanya. Oya mbak kalau ikut lomba ini apa harus jadi anggota Sun Life?
BalasHapusMakasiihh Mba Agustina udah mau mampiiirr :) Oiya, tentang jadi peserta lomba... enggak harus jadi anggota Sun Life kok Mba :)
HapusSelamat ya Mbak untuk pernikahanya, harus berterimakasih juga tuh sama asuransi Heeehe :)
BalasHapusIya nieh Mba Indah... sy memang harus berterimakasih banget sama Asuransi Kesehatan :)
HapusSetuju Teh... asuransi kesehatan emang penting & berjasa bgt :)
BalasHapusYup De, betul itu... Asuransi Kesehatan emang berjasa banget ya :)
Hapus