Jika ditanya siapa sosok perempuan yang sangat menginspirasi saya, jawabannya hanya satu dan sangat yakin, ibu sayalah Perempuan Inspiratif itu. Ibu Ratnasari namanya. Berprofesi sebagai Perawat Gigi di salah satu puskesmas di kabupaten Cilacap. Di mata saya, Beliau adalah perempuan yang sangat tangguh dan tabah. Pada saat usia Ibu delapan belas tahun Nenek meninggal dunia. Setelah kematian Nenek, Ibu mengembara mengadu nasib seorang diri di daerah Jawa Tengah. Padahal semua keluarga besarnya ada di Sumedang Jawa Barat. Dengan berbekal ijasah SPRGnya, Ibu memulai hidup baru di sebuah kota yang asing baginya. Sebagai gadis berusia delapan belas tahun dan pendatang pula, pada awalnya Ibu mengalami banyak kesulitan dalam beradaptasi. Dengan semangat bertahan hidup yang luar biasa, Ibu pun berhasil survive.
Pada usia dua puluh tiga tahun, Ibu menikah dengan Ayah. Kemudian lahirlah saya dan Adik. Hidup keluarga kami cukup bahagia. Sampai pada suatu saat, satu episode getir dalam hidup Ibu terjadi lagi, Ayah meninggal karena penyakit Liver. Saat itu usia saya sepuluh tahun dan usia adik saya baru lima tahun. Ibu pun menjadi Single Parent. Sejak kematian Ayah, Ibu bekerja keras untuk mencukupi kebutuhan kami. Saat itu yang ada dalam pikiran Ibu hanya bagaimana caranya agar kebutuhan ekonomi saya dan Adik terpenuhi. Dan yang harus menjadi catatan, semenjak mengembara ke Jawa Tengah, Ibu benar-benar mandiri dan tidak dibantu oleh keluarga besarnya. Terlebih setelah kematian Ayah, Ibu benar-benar harus mengatasi segala persoalan seorang diri.
Dulu, saya sempat
“kecewa“ pada Ibu. Saya merasa kalau Ibu bukanlah ibu yang “sempurna“. Ibu tidak
pernah “ada“ saat kami membutuhkan perhatian dan bimbingannya. Saya merasa
seolah tumbuh sendirian tanpa orangtua. Walhasil
saya tumbuh menjadi anak yang introvert dan
keras kepala. Empat tahun kemudian, saat saya berusia empat belas tahun, Ibu
menikah lagi.
Sekarang, saya
bukan lagi seorang anak yang berfikiran sempit. Saya sudah menjadi perempuan
dewasa berusia dua puluh empat tahun. Segala permasalahan sewaktu kuliah di Yogyakarta menempa saya menjadi lebih dewasa. Di kota Yogyakarta
inilah saya dituntut menjadi lebih mandiri.
Sekarang,
hubungan saya dan Ibu sangatlah baik. Beliau selalu ada untuk saya. Saya sangat
menyayanginya. Hubungan kami unik. Kami sangat saling menyayangi. Namun jarang
saling mengungkapkannya lewat kata-kata. Saya merasa gengsi dan tidak biasa kalau harus bilang “Aku sangat sayang Mamah“
secara lisan. Namun pada saat saya jauh dari Ibu, saya benar-benar merasakan
kalau saya sangat menyayangi dan membutuhkan Beliau. Saya selalu berdoa agar
Ibu selalu dalam lindungan-Nya. Saya juga mempunyai satu doa khusus. Kurang
lebih beginilah isi doa saya itu, “Ya
Alloh, Bimbinglah saya dan Ibu agar kami selalu berada di jalan–Mu yang lurus.
Agar kelak kami dapat berkumpul dalam surga–Mu yang abadi, Aamiin“.
Ada banyak hal yang dapat saya pelajari dari
sosok Ibu. Salah satunya adalah tentang kebiasaan Ibu tentang kesehatan. Ibu
sangat menjaga pola makannya dan juga rajin berolahraga. Ibu sering bilang, “Saya harus banyak makan buah dan sayuran.
Agar pencernaan saya baik dan kulit saya juga bagus“. Ibu juga mempunyai satu
kebiasaan lain. Beliau rajin mengkonsumsi Natur E. Kata Ibu, Natur E sangat
bagus untuk kesehatan, “Biar awet muda“,
katanya. Menurut Ibu, Natur E bisa melengkapi asupan buah dan sayuran yang
membuat kita awet muda. Dengan catatan, kita juga harus terus membiasakan
menumbuhkan positif thinking dalam
hidup. Itulah Ibu saya. Sosok perempuan yang hebat bukan?
Saat membaca
iklan tentang program Women’s Moment Natur – E di sebuah
media cetak, saya sangat antusias. Saya sangat ingin bisa pergi berdua bersama
Ibu ke Bali. Sebenarnya dalam hati saya, ada
sebuah kata untuk Ibu yang belum bisa terucap. Sebuah “kata maaf“ untuk sebuah
penyesalan terbesar dari dasar lubuk hati terdalam. Karena sampai genap usia dua
puluh empat tahun ini, saya belum bisa membahagiakan dan membanggakan Ibu.
Saya sangat tahu
dan benar-benar mengerti bahwa salah satu keinginan terbesar Ibu adalah bisa
melihat saya sukses dan mandiri sebagai individu. Namun sayang saya belum bisa
mewujudkannya! Selama ini saya terlalu egois mementingkan ambisi saya, untuk
bisa menjadi seorang penulis sukses. Walhasil
kuliah saya pun amburadul. Saya kuliah di jurusan Teknik Sipil yang memang sama
sekali tidak nyambung dengan cita–cita dan ambisi saya. Begitulah, selama ini
saya sibuk mengejar impian. Saya sibuk berlatih menulis. Saya sibuk mengikuti
lomba-lomba menulis. Namun, saya melupakan sesuatu. Saya telah melukai Ibu !
Ada satu alasan
lagi, mengapa saya sangat antusias pada Women’s Moment Natur – E. Saya ingat
beberapa tahun yang lalu sewaktu saya mau masuk perguruan tinggi, Puskesmas
tempat Ibu bekerja mengadakan acara piknik ke Bali. Namun, demi saya, demi
membayar biaya kuliah saya, Ibu memutuskan tidak ikut ke Bali.
Ibu lebih memilih menggunakan uangnya untuk biaya kuliah saya. Melihat itu hati
saya sangat miris. Saya sangat berharap Women’s Moment Natur – E ini dapat menjadi jalan saya dan Ibu
bisa jalan-jalan ke Bali. Aamiin.
Keteladanan Ibu
bagi saya tiada duanya. Perjuangan Ibu yang pantang menyerah dalam menaklukan
kesulitan hidup benar-benar menginspirasi saya. Sekarang, saya terus berjuang
untuk bisa membahagiakan Ibu. Dengan bertanggungjawab pada pilihan yang sudah
saya pilih, menjadi seorang Penulis ! Meskipun belum menunjukan hasil yang
menggembirakan. Namun setitik cahaya itu akhirnya datang juga. Ada lomba menulis yang saya menangkan. Juara
2 MTIC – Ristek Award 2007 kategori Konsumen dan Pemenang Kehormatan Lomba
Essay DPP Pertuni 2007.
Saya akan terus
berjuang mewujudkan impian. Saya sangat yakin jika kita bersungguh-sungguh
berusaha, Tuhan pasti memberikan jalan. Terlebih tanggung jawab untuk bisa
membahagiakan Ibu, menjadi sebuah kekuatan tersendiri. Saya juga tidak mau
kalah dari Ibu. “Ibu saja bisa melewati
semua kesulitan hidupnya. Masa, saya gak bisa. Saya juga harus bisa ! ”, beginilah
pemikiran saya, setiap kali saya mulai “lelah“. Dan saya pun bisa kembali
bangkit. Seolah mendapat sebuah kekuatan baru ! Mudah-mudahan semua impian saya
akan segera terwujud. Aamiin.
***Tulisan ini lolos menjadi salah satu dari 25 Tulisan Terpilih Nature-E Women's Momen 2008
Video Nature-E Women Momen's Bali 2008... Please Cekidot (^_^)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar